Friday, 2 December 2022

Pembagian suku bangsa Rodentia

Apa itu bangsa Rodentia?

    Kata rodentia berasal dari bahasa latin "rodere" yang mengandung arti pengerat/mengkrikit atau binatang pengerat yang kedudukan klasifikasinya termasuk kedalam ordo atau bangsa rodentia. Jenis binatang ini memiliki ciri-ciri adanya dua buah gigi seri atas maupun bawah yang tidak memiliki akar gigi, relatif tumbuh besar dan panjang, dan tumbuh memanjang terus sepanjang hidupnya, tidak bertaring, serta ada rumpah atau celah (gap) antara gigi seri dan geraham. Akibat pertumbuhan gigi seri di sepanjang hidupnya, rodentia harus terus menjaga panjang gigi serinya agar tidak menembus tengkorak yang dapat mengancam keberlangsungan hidupnya. Salah satu aktivitas yang dilakukan oleh rodentia dalam mejaga pertumbuhan gigi serinya, yaitu dengan mengasah gigi serinya dengan cara mengkrikit benda-benda keras yang ada di sekitarnya. Misalnya, menggigit bahan yang keras seperti kaleng, kayu, dan lain sebagainya. Hal tersebut seringkali dilakukan oleh rodentia suku Muridae (tikus-tikusan).

Maxomus whiteheadi
Tikus duri ekor pendek (Maxomys whiteheadi)

    Bangsa Rodentia tidak seperti insektivora dan Tupaiidae, semua rodentia mempunya empat jari panjang, bercakar pada masing-masing kaki depan, dan ibu jari pendek yang mempunyai kuku, bukan cakar. Terdapat tiga suku besar dalam bangsa Rodentia , yaitu suku Muridae (tikus-tikusan), Sciuridae (bajing), dan Hystricidae (landak). 

    Sering kali mamalia kecil seperti bangsa rodentia dianggap sebagai hama perusak tanaman, penyebar penyakit, dan perusak perabotan rumah tangga. Populasi dari bangsa ini sangat banyak. Persebarannya sangat luas dan bisa ditemukan dimana saja, terutama pada areal pedesaan, perkortaan, maupun kawasan hutan. Banyak yang berasumsi bahwa binatang ini hanya merugikan, padahal bangsa rodentia juga memiliki peranan yang sangat penting, terutama pada ekosistem lingkungan. Aktivitasnya yang membuat sarang dalam tanah dengan cara menggali atau membuat lubang dalam tanah yang dapat meningkatkan sirkulasi udara, membawa nutrient dari dalam tanah ke permukaan, sebagai hewan uji dalam penelitian, dan sebagai salah satu sumber pakan bagi predator lain dalam menjaga keseimbangan ekosistem (Sitopu, 2022).


A. Suku Muridae (tikus-tikusan/tikus besar) 

     Muridae merupakan famili yang dominan dari ordo rodentia karena mempunyai kemampuan daya reproduksi yang tinggi, pemakan segala jenis makanan (omnivor), dan mudah beradaptasi dengan lingkungan (Priyambodo, 2006). Terdapat dua marga besar dari suku Muridae, yaitu tikus besar (Rattus sp.) dan mencit (Mus musculus). Tikus dan mencit hanya terdapat di sekitar lokasi pemukiman manusia atau vegetasi yang telah terganggu atau diubah oleh manusia. Jenis lainnya benar-benar hanya hidup di hutan, bersifat terestrial atau sebagian atau seluruhnya arboreal (Payne et al., 2000). 

    Tikus termasuk dalam binatang pengerat (ordo Rodentia, rodere: mengerat). Ciri paling utama semua Rodentia adalah kemampuannya mengerat benda-benda dengan sepasang gigi seri yang besar, tidak memiliki gigi taring dan gigi geraham depan, sehingga terdapat bagian yang kosong antara gigi seri dan geraham belakang (diastema). Pada lapisan luar gigi seri terdapat email yang amat keras, sedangkan bagian dalamnya tanpa lapisan email sehingga mudah aus. Selisih kecepatan ausnya ini membuat gigi itu selalu tajam. Gigi seri tersebut tumbuh terus menerus dan untuk mengurangi pertumbuhan gigi seri yang dapat membahayakan dirinya sendiri, maka tikus selalu mengerat benda apapun yang di jumpai (Ristiyanto, 2005).

     Tikus merupakan mamalia kecil yang aktif pada malam hari (nokturnal). Mamalia ini memiliki ciri kepala, badan, dan ekor yang dapat terlihat dengan jelas serta ditutupi oleh rambut. Memiliki sepasang daun telinga, dan mata dengan membran niktitans, serta mempunyai bibir kecil dan lentur. Klasifikasi atau tata nama ilmiah pada suku Muridae dapat dijelaskan sebagai berikut: 

Klasifikasi tikus adalah sebagai berikut:

Kerajaan   : Animalia 

Filum        : Chordata 

Kelas        : Mammalia 

Bangsa     : Rodentia 

Suku         : Muridae 

Marga       : Rattus 

Jenis         : Rattus sp. 

 

Klasifikasi tikus adalah sebagai berikut:

Kerajaan     : Animalia 

Filum          : Chordata 

Kelas          : Mammalia 

Bangsa       : Rodentia 

Suku          : Muridae 

Marga        : Mus 

Jenis          : Mus musculus  


B. Suku Sciuridae (bajing)

     Sciuridae adalah keluarga bajing yang memiliki jenis beragam dan terdistribusi secara luas dengan lebih dari 267 spesies yang termasuk dalam 49 genus. Famili ini tersebar diseluruh benua, kecuali Australia, Antartika, Polynesia, Madagaskar, Amerika Selatan bagian selatan dan kawasan gurun pasir. Habitat Sciuridae meliputi hutan hujan tropis hingga taman kota (Macdonald, 1993). Sebagian besar biasa hidup diurnal. Saat ini terdapat dua subfamili yaitu Pteromyinae (flying squirrels) dan Sciurinae (bajing terestrial dan arboreal) (McKenna dan Bell, 1997).

     Anggota anak suku Sciurinae biasanya aktif siang hari (diurnal), sedangkan anggota anak suku Petauristinae aktif malam hari (nokturnal). Sebagai contoh Callosciurus notatus (bajing kelapa) merupakan salah satu jenis bajing yang tergolong pada kelompok Sciurinae. Bajing kelapa merupakan jenis bajing yang menyukai habitat daerah perkebunan monokultur dan kawasan hutan sekunder untuk berkembangbiak. Hal ini yang membedakan jenis ini dengan jenis lain. Keberadaan yang sering ditemukan pada kawasan perkebunan juga menyebabkan Callosciurus notatus sering diburu karena dianggap sebagai hama. Perkebunan yang sering diusik oleh hama bajing ini pada umumnya adalah kelapa, coklat, dan sawit.

Bajing kelapa (Callosciurus notatus)

Klasifikasi ilmiah Callosciurus notatus menurut IUCN (2020) sebagai berikut: 

Kerajaan    : Animalia 

Filum         : Chordata 

Kelas         : Mammalia 

Bangsa       : Rodentia 

Suku          : Sciuridae 

Marga        : Callosciurus 

Jenis          : Callosciurus notatus

  

C. Suku Hystricidae (landak)

     Suku ini merupakan anggota Rodentia yang memiliki rambut panjang berbentuk duri kaku. Rambut ini merupakan senjata ampuh untuk melindungi dirinya terhadap gangguan musuh-musuhnya. Di Indonesia suku ini hanya memiliki anggota 6 jenis. Seperti halnya di Jawa hanya memiliki anggota tunggal yaitu Hystrix javanica (Suyanto, 2006). 

    Landak berukuran lebih besar dan lebih lebar daripada bajing atau tikus besar, dengan rambut jarum keras yang khas menutupi hampir sebagian besar tubuh bagian atas. Gigi seri dan gigi geraham belakang besar dan kuat. 

Klasifikasi ilmiah Hystrix brachyura menurut IUCN (2020) sebagai berikut: 

Kerajaan     : Animalia 

Filum         : Chordata 

Kelas         : Mammalia 

Bangsa      : Rodentia 

Suku         : Hystricidae 

Marga       : Hystrix 

Jenis         : Hystrix brachyura

 

Hystrixt brachyura
Hystrix brachyura
 

Sumber :

Macdonal, D. 1993. The Encyclopedia of Mammals. Fact on File. New York.

McKenna, M.C., Bell, S.K. 1997. Classification of Mammals Above the Species Level. Columbia University Press, New York.

IUCN (International Union For Conservation of Nature). 2020. https://www.iucnredlist.org/species/22446/111870274. Diakses pada tanggal 15 September 2020 pukul 23.46 WIB.

Payne, J, Francis, CM, Phillips, K, & Kartikasari, SN. 2000. Panduan Lapangan: Mamalia di Kalimantan, Sabah, Serawak & Brunei Darussalam. Sabah Society, Wildlife Conservation Society, WWF Malaysia.

Priyambodo S. 2006. Tikus. Di dalam: Singgih HS, Upik KH, editor. Hama Permukiman Indonesia: Pengenalan, Biologi, dan Pengendalian. Bogor (ID): Unit Kajian Pengendalian Hama Permukiman (UKPHP). 195-258.

Ristiyanto, dan Nurisa I. 2005. Penyakit bersumber rodensia di Indonesia. Jurnal Ekologi Kesehatan.; 4 (3): 308-19.

Sitopu, R., Nurcahyani, N., Pratami, G. D., & Mubarok, H. (2022). Diversity Of Rodentia And Scandentia Species In The Batutegi Protected Forest, Tanggamus Lampung. Jurnal Ilmiah Biologi Eksperimen Dan Keanekaragaman Hayati (J-BEKH),9(2), 111.10.23960/jbekh.v9i2.199.

Suyanto, A. 2006. LIPI-Seri Panduan Lapangan Rodent Di Jawa. Pusat Penelitian Biologi, LIPI. 4-5.

 

 




No comments:

Post a Comment

Pengelolaan sampah yang baik dapat menyehatkan lingkungan

A. Apa itu sampah? Sampah merupakan material sisa hasil dari aktivitas manusia dalam bentuk padat yang diproduksi baik dalam rumah tangg...